Ibukota Jepang, Tokyo, bersiap menjadi tuan rumah dua ajang olahraga internasional, Olympic dan Paralympic pada 2020. Keramaian turis sudah pasti harus diantisipasi saat datang ke sini di masa tersebut. Sepanjang tahun 2013 sampai 2018, sebanyak 31 juta turis mancanegara datang ke Jepang setiap tahunnya. Sebanyak 10 juta turis mancanegara berkunjung ke Tokyo. Diperkirakan pada tahun 2020, sebanyak 40 juta turis mancanegara memenuhi Tokyo. Tokyo bersiap menghadapi hal tersebut. Salah satu antisipasi Jepang ialah menghadirkan 13 ribu pemandu wisata berbahasa Inggris selama ajang olahraga tersebut berlangsung.
Awal tahun ini, sang gubernur, Yuriko Koike, mengatakan kepada media bahwa kotanya siap menghadapi “perubahan dramatis.” Mulai tahun ini, mereka mempersiapkan Tokyo agar semakin sukses dan siap menghadapi Olympic. Tokyo akan menjadi kota yang baru.
Perkembangan besar sekarang sedang berlangsung, termasuk Takanawa Gateway, stasiun baru yang dibangun di jalur kereta utama Tokyo, JR Yamanote akan dibuka tahun depan. Stasiun Takanawa Gateway dibangun dengan atap baja dan kaca yang terinspirasi oleh origami tradisional Jepang. Stasiun ini terletak di antara Stasiun Tamachi dan Shinagawa serta dirancang oleh arsitek Kengo Kuma, yang juga berada di belakang rancangan New National Stadium yang sedang dibangun untuk Tokyo Olympic 2020.
Sebanyak 30 pertandingan olimpiade akan berlangsung di 43 tempat, dengan New National Stadium sebagai pusatnya. New National Stadium berada di sebelah stadion yang menjadi lokasi Olympic 1964, hanya beberapa kilometer dari daerah kota yang populer dengan turis mancanegara seperti Shibuya, Shinjuku, Ginza, dan Roppongi.
Daerah di sekitar Stasiun Shibuya juga sedang diubah sebagai bagian dari perubahan besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir untuk menjadikannya pusat hiburan, transportasi, dan bisnis. Perubahan itu termasuk Shibuya Scramble Square, gedung pencakar langit serba guna setinggi 230 meter yang terletak tepat di atas Stasiun Shibuya, dengan dek observasi indoor dan outdoor. Gedung itu sudah dibuka untuk bisnis pada 1 November 2019 lalu.
Renovasi lain di Shibuya oleh Kengo Kuma adalah Museum Meiji Jingu. Museum itu kembali dibuka pada akhir Oktober, berada di sebelah Taman Yoyogi yang teduh dan rindang. Pembangunan lainnya juga termasuk jangkauan WiFi gratis yang lebih luas, tidak hanya di Tokyo tetapi di seluruh negeri, termasuk 108 stasiun shinkansen. Untuk membantu hambatan bahasa saat turis wisata kuliner, pemerintah Tokyo juga telah meluncurkan situs berisi daftar restoran dengan menu multibahasa.
Kawasan Tokyo Bay nantinya juga digunakan sebagai lokasi Olympic dan Paralympic. Tokyo Bay akan menjadi tuan rumah 17 tempat olahraga dan lokasi Desa Olimpiade, dimana robot juga akan dikerahkan sebagai petugas informasi.
Sementara sebagian besar penunjuk jalan di stasiun dan transportasi umum di ibukota sudah dalam bahasa Jepang dan Inggris, serbuan turis mancanegara yang ingin menonton olimpiade akan memberi tekanan lebih pada infrastruktur kota, terutama kereta.
Tapi langkah-langkah antisipasi sedang direncanakan sehingga penonton olimpiade dan pekerja kantoran tidak membuat perjalanan satu sama lain menjadi lebih sulit. Sebagai contoh, satu inisiatif yang sedang berlangsung adalah mendorong perusahaan memangkas durasi kerja dan mengizinkan bekerja di luar kantor, sebuah konsep yang masih sulit dicerna dalam budaya kerja Jepang yang kaku dimana karyawan wajib datang ke kantor.
Selain itu, stasiun kayu tua, Stasiun JR Harajuku di Tokyo akan dihancurkan setelah Tokyo Olympic dan Paralympic 2020. Dan pembangunan gedung stasiun baru sedang berlangsung di sampingnya untuk dijadwalkan buka pada 21 Maret 2020. Setelah tiga tahun berkonsultasi dengan asosiasi ritel lokal dan pihak pemda Shibuya dimana stasiun itu berada, JR East telah mengambil keputusan tentang nasib bangunan yang sudah berusia hampir seabad, dan kesimpulan yang mereka dapatkan adalah bahwa stasiun tua perlu dibongkar. Sementara stasiun baru akan mengambil alih operasi stasiun lama, perlahan-lahan stasiun lama ditutup.
Stasiun Harajuku dioperasikan mulai 30 Oktober 1906. Terletak di dekat Taman Yoyogi dan di depannya ada Takeshita dori, jalanan toko-toko tempat mangkal anak muda Jepang. Generasi kedua dari bangunan Stasiun Harajuku saat ini adalah bangunan kayu yang selesai pada tahun 1924.
Didatangi banyak pengunjung asing setiap tahun membuat orang-orang di Jepang menjadi lebih ramah kepada pendatang. Mereka mulai belajar dan mengerti bahasa Inggris dasar. Plus ada aplikasi bahasa di ponsel, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Olimpiade mungkin menyebabkan masalah lalu lintas untuk jalan dan transportasi umum, tetapi semuanya akan baik-baik saja.
sumber : cnnindonesia, cnbcindonesia, tribunnews