Membawa bekal makan siang untuk disantap di tempat kerja atau belajar (seperti sekolah dan kampus) memang tidak hanya tradisi dari Jepang saja. Hal itu dilakukan di belahan dunia manapun. Asia, Amerika, Eropa, di mana saja. Bekal makanan yang disiapkan dari rumah merupakan salah satu cara untuk menghemat pengeluaran makan siang. Atau untuk memastikan kalau makanan yang dikonsumsi baik kualitasnya karena homemade. Namun “bento”, bekal makan siang yang lucu dan unik khas Jepang ini kian mendunia sehingga dapat kita ditemukan dimana saja, tidak hanya di Jepang. Tahukah kalian sejarah dari bento itu sendiri?
Secara umum, bento di Jepang mulai dikenal dan perlahan menjadi kebiasaan warga di sana sejak lama. Di era Kamakura, atau tahun 1100-an, sudah dikenal nasi yang dikeringkan (disebut “hoshi-ii” untuk dibawa sebagai bekal makan siang dari rumah. Hoshi-ii tadi bisa dimakan kering seperti kerupuk beras ataupun direbus kembali dalam air mendidih agar lebih lunak.
Di tahun 1500-an atau di era Azuchi-Momoyama, kotak kayu berbentuk petak (seperti yang kini digunakan sebagai standar pembungkus bento) mulai dipopulerkan untuk tempat menyimpan bekal.
Jepang memasuki era modernisasi di masa Restorasi Meiji (1868-1912). Berbagai elemen modern dunia Barat mulai memasuki berbagai kultur Jepang, termasuk bento. Bento mulai diperdagangkan sebagai produk makanan cepat saji di berbagai stasiun kereta. Jadi, alih-alih membuat dan membawa bento dari rumah, kini bento siap santap dapat dibeli di stasiun kereta. Ada yang dibungkus rapi dalam kotak kayu maupun dalam kotak sekali pakai.
Biasanya sebuah bento dihargai dengan nominal yang terjangkau, karena isi sebuah bento normalnya bukanlah menu gourmet atau berkelas seperti hidangan restoran mahal. Bento biasanya terdiri dari nasi, telur gulung, irisan ikan salmon, gurita bakar, sayuran maupun buah-buahan, serta berbagai jenis masakan lain. Tidak ada aturan baku untuk isi dan jenis bento. Semua tergantung selera pembuat, sehingga harga tiap paket bento bisa sangat bervariasi. Namun normalnya bento-bento jenis ini berharga terjangkau.
Saat ini, kalau mina-san mencari diskon untuk bento yang dijual di supermarket atau minimarket Jepang, datanglah pada larut malam. Bento-bento yang tersisa akan diskon besar-besaran karena harus habis sebelum pagi. Ini bisa menjadi salah satu tips berhemat untuk tinggal di Jepang, ya kan?
Gambaran seluruh dunia tentang bento Jepang adalah makanan yang dibuat dengan desain lucu dan detail imut yang dibuat dengan rumit. Para orang tua di Jepang membuat bento lucu untuk anak-anak mereka dengan susah payah, membentuk sebuah senyuman yang menghiasi bento dan memilih warna untuk membuat makanan di dalamnya terlihat lebih menarik!
Di Jepang, ada sebuah konsep “kamu makan dengan matamu”. Ini berarti bahwa makanan tidak hanya harus terasa enak, namun juga terlihat bagus, inilah cara terbaik untuk benar-benar menikmati makanan dan merasa puas. Inilah gagasan asli di balik terbentuknya “kyaraben“, yang membuat kotak makan siang terlihat menarik sehingga anak-anak didorong untuk makan dengan benar.
Bukan hal yang aneh bagi ibu rumah tangga untuk bangun pagi-pagi sekali terutama untuk menyiapkan kotak-kotak bento yang terlihat bagus untuk suami dan anak-anaknya. Berbagai karakter, seperti karakter anime, hewan, atau yang lainnya sering menghiasi bento. Mina-san juga bisa mencoba membuat bento sendiri di rumah, lho! Dijamin, bekal makan siang kalian akan jadi makin menarik dan membuat nafsu makan naik.
sumber : brilio, jpninfo