Cara Mengatasi Rasa Malas ala Orang Jepang

ikuzoLifestyleLeave a Comment

Dari waktu ke waktu, manusia selalu berusaha menaklukkan tantangan dalam hidup untuk mencapai tujuan tertentu. Namun, seringkali kita gagal, putus asa, dan akhirnya memilih menyerah atau menunda menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi tersebut. Kita sering merasa sudah berusaha banyak akan tetapi hasil tak kunjung datang.

Mengapa kita begitu mudah menyerah?

Jawabannya sangat jelas, karena kita seringkali tergesa-gesa dan kurang fokus dalam proses pencapaian tujuan tersebut. Kita ragu untuk menerima sebuah tanggung jawab dan merasa sulit meninggalkan kebiasaan lama. Akibatnya, kita jadi merasa sulit untuk mulai mencoba hal-hal baru. Rasa malas dan mudah bosan pun sulit dihindari. Sudah selayaknya kalian harus berusaha mencari solusi.

Bagaimana cara menghentikan kebiasaan “menunda”?

Kita bisa mencontoh kebiasaan penduduk Negeri Sakura. Tahukah mina-san bahwa orang Jepang memiliki sebuah cara yang sangat efektif untuk mengatasi rasa malas dan mampu mendorong mereka untuk mewujudkan cita-citanya? Metode ini hanya membutuhkan waktu 1 menit, dan hasilnya cukup mengesankan. Metode ini bernama “kaizen” atau biasa juga disebut “asas satu menit”. Kaizen biasa diterapkan pada berbagai bidang kehidupan dalam masyarakat Jepang. Metode ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan manajemen diri.

Istilah kaizen memiliki dua akar kata, yaitu “kai” yang berarti “perubahan” dan “zen” yang berarti “bijaksana”. Prinsip ini memiliki makna bahwa “manusia tidak seharusnya merubah hidupnya secara spontan, namun dengan perlahan dan bijaksana”. Kebiasaan baru itu harus terjadi sebagai hasil refleksi dan pengalaman hidup pribadi masing-masing individu.

Bagaimana cara kerja metode ini?

Dalam budaya Jepang, metode kaizen mencakup konsep asas satu menit untuk perbaikan diri. Inti dari metode ini adalah sebuah ide yang mengharuskanmu untuk berlatih melakukan sesuatu dalam kurun waktu satu menit setiap hari, pada waktu yang terjadwal. Hanya satu menit, tidak lebih. Sederhana, bukan? Bahkan orang paling malas pun seharusnya dapat melaksanakan tugas singkat ini. Biasanya, kita mencari alasan untuk tidak melakukan sesuatu saat dihadapkan dengan beban tugas selama 30 menit atau satu jam dalam sehari. Namun, seharusnya kalian bisa melakukan tugas tersebut setidaknya dalam kurun waktu tidak lebih dari 60 detik tanpa ragu.

Mengapa metode ini bermanfaat?

Latihan ini mungkin memang terkesan meragukan dan tidak efektif bagi orang-orang yang dibesarkan dengan kultur budaya yang mengklaim gagasan bahwa “tujuan hanya bisa dicapai dengan melakukan usaha yang sangat besar”, jelas anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Tantangan program perbaikan diri yang memaksamu untuk mengeluarkan energi dalam jumlah besar dalam kurun waktu tertentu hanya akan membuatmu kelelahan (baik secara fisik maupun mental), tanpa meninggalkan hasil nyata.

Dengan metode ini, meskipun hanya sekedar push up atau belajar bahasa asing, rutinitas yang kalian lalui tersebut akan menjadi aktivitas yang penuh suka cita dan kepuasan. Ambil sebuah langkah kecil pada satu waktu, dan kalian akan berada di jalan kesempurnaan diri. Asas satu menit memungkinkan kalian untuk melihat kemajuan yang telah dicapai. Dan ini merupakan bagian terpenting dalam pembentukan sebuah kebiasaan baru. Penting untuk mengatasi kurangnya kepercayaan diri yang mungkin kalian miliki dengan kemampuanmu sendiri, dan juga membebaskan diri kalian dari rasa malas.

Semua orang ingin pengalaman merasakan kemenangan dan kesuksesan untuk melangkah maju. Saat perasaan itu menginspirasi kalian, secara bertahap kalian akan meningkatkan jumlah waktu yang dihabiskan untuk tujuan yang telah kalian tetapkan sendiri. Mungkin awalnya hanya bertambah menjadi 5 menit, kemudian meningkat lagi setengah jam, lalu satu jam, dan seterusnya. Hal yang harus kalian lakukan terlebih dahulu adalah memahami ‘tujuan apa yang ingin kalian raih?’, kemudian mulai melakukannya cukup satu menit setiap hari. Apakah mina-san tertarik untuk mencoba metode ini?

sumber : shopback, style.tribunnews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *