Seni Merapikan Rumah ala Jepang

ikuzoLifestyleLeave a Comment

Masalah kebersihan rumah sering menjadi persoalan sederhana yang berujung membuat masalah besar. Tak semua rumah memiliki asisten rumah tangga, karena itu, kita juga sebagai penghuni rumahlah yang harus membersihkan rumah meski dalam keadaan lelah sepulang kantor. Walaupun bersih-bersih dilakukan setiap hari, mungkin kita bingung mengapa rumah tetap terlihat berantakan dan sulit rapi. Belum lagi jika banyak barang di rumah yang terkadang merasa sayang untuk menyingkirkannya kendati sudah tak terpakai lagi. Padahal, hunian yang bersih dan rapi tentu akan membuat kita semua betah di rumah dan berinteraksi dengan anggota keluarga. Namun, sibuk beraktivitas membuat kita menjadi enggan untuk merapikan rumah menjadi benar-benar rapi. Kalau kalian berpikir, bagaimana, ya cara membereskan rumah yang ideal? Mungkin kalian akan tertarik mencoba metode Konmari ala masyarakat Jepang.

Lebih dulu populer di Negeri Matahari Terbit, metode Konmari ditemukan oleh Marie Kondo, seorang konsultan kerapian dan penulis buku yang sudah gemar membereskan rumah sejak kecil. Kendati dikenal sebagai negara canggih dan rajanya teknologi, nyatanya Jepang masih mengedepankan prinsip tradisional dalam hal merapikan rumah.

Pada dasarnya, metode merapikan rumah ala warga Jepang ini memiliki dua aktivitas inti, yaitu decluttering (menyingkirkan barang yang sudah tak diperlukan lagi) dan organizing (mengatur). Namun jangan salah, ya, mina-san, mengatur ala Jepang ini tidak sembarangan karena ada beberapa prinsip bebenah yang harus dipenuhi agar kerapian rumah dapat tercipta dengan sempurna. Berikut ini cara yang tepat untuk membersihkan rumah ala Jepang :

Komitmen pada diri sendiri

Ini adalah hal yang utama, lho, mina-san. Menurut metode konmari, membereskan rumah harus dilakukan segera, jangan menunda-nunda dengan alasan apapun. Salah satu penyebab rumah berantakan adalah kebiasaan penghuninya yang kerap menunda dan hanya membereskan dengan dicicil sehingga tidak tuntas. Selain itu, pastikan kalian memiliki mindset yang sama dengan anggota keluarga lainnya dalam hal beberes rumah.

Singkirkan Barang Tak Terpakai

Selama ini tentunya banyak sekali barang tak terpakai yang masih saja disimpan dengan alasan sayang untuk membuangnya. Kekeliruan lain mengapa rumah sulit rapi yaitu, hanya terfokus pada pola pikir ‘asalkan rumah rapi’, bukan menyortir dan mengurangi barang yang ada. Hal ini menyebabkan terlalu banyak barang yang menumpuk, apalagi kalau tempat menyimpannya miring, tentu tidak akan membuat rumah menjadi rapi. Padahal tahukah kalian, barang-barang tersebutlah yang menciptakan kesan rumah menjadi kotor, sempit dan berantakan. Jika kalian memang tak ingin membuangnya, maka pastikan ada gudang tempat penyimpanan di rumah.

Selalu Letakkan Barang Pada Tempatnya

Pastikan semua barang-barang di rumah kalian berada pada tempatnya, terutama setelah selesai digunakan. Letakkanlah peralatan dapur di tempatnya, jangan biarkan tergeletak di ruang makan. Begitu pula dengan buka-buku dan benda lainnya, setelah menggunakannya, maka kembalikanlah ke tempat semula.

Siapkan Kotak Sepatu

Jangan biarkan sepatu diletakkan di tempat yang sembarangan, meski di dekat pintu sekalipun. Upayakan harus diletakkan dalam rak atau kotak sepatu. Selain memastikan bahwa debu yang menempel tidak akan menyebar ke dalam rumah, menggunakan kotak sepatu juga akan membuat rumah terlihat lebih rapih.

Mulailah Dari Hal Kecil dan Kebiasaan

Jangan terpaku untuk membereskan hal-hal besar setiap hari. mulailah dari hal kecil seperti mengembalikan barang ke tempatnya. Dari kebiasaan inilah tentunya tugas untuk membersihkan rumah akan semakin mudah. Jangan lupa membuat jadwal menyampu, mengepel dan lainnya agar tak perlu setiap hari dilakukan.

Kelompokkan Pakaian Pada Tempatnya

Dalam menyusun pakaian di lemari juga sebaiknya disesuaikan dengan jenisnya. Kalian mungkin tidak akan mengenakan gaun atau pakaian dingin setiap hari, bukan? Kelompokkan saja pakaian dari yang sering dipakai dan yang jarang dipakai. Agar ketika memilih pakaian kita tak membuat berantakan semua bagian lemari.

Beres-beres Per Kategori, Bukan Per Lokasi

Kesalahan umum yang kerap dilakukan banyak orang adalah menata rumah menjadi rapi berdasarkan lokasi (kamar tidur, ruang tamu dan lainnya). Yang menarik, metode konmari memiliki urutan barang yang harus lebih awal dirapikan : pakaian, buku, dokumen atau kertas, komono (barang-barang kecil, seperti aksesoris, kosmetik atau obat-obatan) serta sentimental item (benda yang memiliki nilai kenangan dalam hidup). Urutan ini harus diikuti sampai satu kategorinya itu sudah rapi sampai tuntas, jangan lompat-lompat supaya kerapiannya ideal. Hal penting lain, setiap barang wajib memiliki ‘rumahnya’ sendiri dan mengembalikan barang harus ke tempat tesebut.

Spark Joy Sebagai Parameter Utama

Selain mengenal fungsi barang, ada satu elemen yang ditekankan, nih, dalam metode konmari, yaitu spark joy. Dengan kata lain, saat membereskan rumah, pastikan kalian benar-benar hanya menyimpan barang yang memang bermanfaat serta memberikan energi yang positif dan bahagia untuk penghuni rumah. Selain itu, barang yang telah disortir, bukan dibuang, namun disumbangkan kepada orang lain yang membutuhkan. Jika ingin memulai, kalian bisa menulis harapan apa yang ingin dicapai saat membereskan rumah dan pastikan untuk menyediakan waktu untuk melakukan aktivitas ini misalnya saat akhir pekan. Idealnya, bersih-bersih dilakukan maksimal 5 jam dalam sehari saat situasi hati sedang nyaman dan bahagia untuk menata rumah agar hasilnya optimal. Biasanya, metode ini memakan waktu 3 sampai 6 bulan hingga benar-benar tuntas, namun itu bergantung pada jumlah anggota keluarga dan banyaknya barang yang ada di rumah.

Tak hanya rumah yang rapi, dengan metode ini, kalian akan mampu menahan hasrat untuk berbelanja dan mengetahui dengan pasti apa yang benar-benar dibutuhkan dalam hidup. Yang tak kalah penting, tentunya rumah pun menjadi nyaman di setiap sudutnya. Itulah tadi cara masyarakat Jepang membersihkan rumah, mudah untuk dilakukan, bukan? Tertarik untuk melakukannya di rumah, mina-san?

sumber : parenting.orami, nakita.grid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *