Kesadaran akan kelestarian dan keselamatan lingkungan membawa gerakan baru di kalangan masyarakat. Ini dimulai dengan langkah kecil yakni meninggalkan kebiasaan memakai sedotan plastik. Baru-baru ini beberapa Izakaya (tempat makan) Watami di Jepang melakukan terobosan baru dalam mengantisipasi sampah plastik yang menjadi masalah pencemaran lingkungan yang disoroti di seluruh dunia. Mulai dari tanggal 27 Juni, mereka menghilangkan sedotan plastik dari inventaris, sebagai gantinya mereka menggunakan sedotan bambu yang ramah lingkungan.
Sedotan bambu yang mereka digunakan ini dijuluki “Take Straw” atau yang biasa diucapkan dengan tah-kay yang berarti sedotan bambu. Bahan sedotan ini berasal dari serat bambu yang tak bertahan lama atau bisa dibilang termasuk barang yang sekali pakai. Meskipun tak bisa bertahan lama, namun sedotan ini sangat aman digunakan sekalipun tak sengaja tertelan. Bambu yang digunakan oleh Watami ini diambil dari bambu-bambu liar di Jepang, karenanya supply untuk bambu ini menjadi terbatas, dan hanya tersedia sesuai permintaan pelanggan yang memesan soft drink di salah satu dari 68 lokasi Watami dan Zawatami yang ada di Jepang.
Selain untuk mengurangi limbah dan mengkampanyekan seruan penyelamatan bumi atau yang biasa disebut “save earth”, hal tersebut juga membantu mengurangi bertumbuhnya tunas bambu yang tak terkontrol.
Meski adanya tumbuhan ini bisa dimanfaatkan dalam bidang lain seperti industri hiburan dan juga banyak bidang lainnya, namun pengabaian kontrol untuk tanaman ini bisa menimbulkan masalah yang serius seperti menghambat pertumbuhan tanaman lainnya yang berada di sekitar pohon tersebut. Hal ini menjadi masalah potensial selama masa gempa bumi dan hujan lebat. Untuk mengurangi dampak tersebut, Watami berinisiatif dengan tidak menanam bambu tetapi memanennya dari kebun liar di sekitar Jepang dan diolah menjadi sedotan bambu yang digunakan untuk restorannya.
Terobosan ini menjadi hal yang baik untuk dikembangkan. Dengan mengembangkan penemuan ini pula mereka bisa mencegah bencana longsor dan gempa bumi dari struktur tanah yang tidak stabil akibat akar-akar bambu yang tak terawat.
sumber : soranews24, japanesestation