Prefektur di Jepang yang Banyak Ditinggali Orang Indonesia

ikuzoLifestyleLeave a Comment

Jumlah orang asing yang menetap di Jepang semakin banyak setiap tahunnya. Mereka datang dengan berbagai tujuan, misalnya untuk wisata, sekolah, maupun bekerja. Jumlah orang Indonesia yang tinggal di Jepang dengan 3 tujuan tadi juga meningkat daripada tahun lalu.

Tokyo telah menjadi tujuan utama bagi orang Jepang yang mengembangkan karir dan impian mereka di kancah internasional dengan meninggalkan kota kecil mereka, lalu lebih memilih Tokyo sebagai tempat tinggal mereka. Tokyo memiliki kehidupan yang menarik, mulai dari suasana kota, gaya hidup modern, dan lain lain. Namun, tidak semua orang Indonesia yang bekerja atau belajar di Jepang tinggal di Tokyo. Sebuah survei membuktikan bahwa Tokyo bukanlah kota terbaik untuk ditinggali. Banyak orang memilih kota-kota lain dibandingkan Tokyo, karena mereka mempertimbangkan aspek lain seperti lingkungan alam, sekolah yang baik, dan makna sejarah yang lebih penting daripada kenyamanan metropolitan Tokyo. Mereka lebih memilih beberapa daerah di pinggiran kota Tokyo dan kota-kota kecil lainnya. Berdasarkan data dari Departemen Imigrasi Jepang pada bulan Juli 2019 lalu, ternyata orang Indonesia banyak tersebar di daerah utara hingga daerah selatan Jepang, terutama di 5 prefektur berikut ini :

  • Aichi
Nagoya Castle (sumber gambar : asther lau choon siew/shutterstock)

Prefektur Aichi terletak di area Chūbu berbatasan dengan prefektur Mie, Gifu, Nagano, dan Shizuoka. Ibukota prefektur ini adalah Nagoya.

Orang Indonesia pasti kenal dengan Toyota. Kantor utama perusahaan Toyota Motor Corporation berada di kota Toyota, prefektur Aichi. Selain perusahaan tersebut, Aichi juga dikenal sebagai kota industri yang menghasilkan barang ekspor terbanyak dari Jepang. Tidak heran jika jumlah pemagang dari Indonesia paling banyak tinggal di prefektur ini (2.905 orang).

Selain lapangan industri yang memadai, Aichi juga memiliki universitas ternama di Jepang, yaitu Universitas Nagoya. Sebagai tempat tinggal, prefektur ini menyediakan fasilitas yang ramah orang asing, seperti banyak sekolah-sekolah bahasa Jepang, professional training college maupun universitas yang menerima banyak murid asing. Lalu, tersedia juga konsultasi kesehatan gratis untuk orang asing, komunitas untuk pertukaran budaya, harga sewa apartemen yang terjangkau, dan sebagainya.

  • Tokyo
Akihabara (sumber gambar : independent.co)

Tokyo adalah kota metropolitan di Jepang yang menjadi salah satu destinasi tempat tinggal terbanyak oleh orang asing (581.446 orang). Berdasarkan data statistik per Juli 2019, total orang Indonesia yang tinggal di Tokyo sebanyak 5.156 orang. Sebanyak 1.093 di antaranya adalah pemagang. Sehingga dapat diasumsikan pegawai kantor dan pelajar asing dari Indonesia lebih banyak tinggal di Tokyo.

Sebagai ibu kota Jepang, Tokyo terlihat riuh ramai khas kota besar. Kota ini sangat baik bagi mereka yang gemar hidup dalam suasana yang dinamis dan selalu berubah. Namun, bagi orang-orang yang terbiasa tinggal di kota-kota kecil, terkadang mereka merasa seperti tersesat di dunia yang raksasa ini.

Di Tokyo, tidak hanya ada ratusan restoran, pertokoan, bar, kedai kopi, pasar dll, namun ada ribuan! Dan pasti selalu ada tempat baru untuk ditemukan. Kalian tidak akan merasa kekurangan hiburan jika tinggal di Tokyo. Kalian bisa menemukan konser dan pertunjukan hampir setiap harinya. Dari artis yang populer dan terkenal hingga musisi underground, kalian dapat memperkaya pengetahuan musik kapan saja.

  • Ibaraki
Hitachi Seaside Park (sumber gambar : shin–k/flickr)

Sebanyak 3.939 orang Indonesia tinggal di prefektur Ibaraki berdasarkan data statistik per Juli 2019. Dari jumlah tersebut, 2.769 di antaranya adalah pemagang.

Prefektur ini berlokasi di area Kanto, 100 km dari Tokyo, berbatasan dengan prefektur Fukushima, Tochigi, Saitama dan Chiba. Prefektur Ibaraki kaya akan tanaman dan bunga serta nyaman sebagai tempat tinggal.

Untuk orang asing, tersedia banyak sekolah-sekolah bahasa Jepang, professional training college maupun universitas, serta fasilitas kesehatan yang ramah orang asing. Selain pemagang, beberapa orang Indonesia yang tinggal di Ibaraki adalah pelajar di Universitas Tsukuba.

  • Kanagawa
Yokohama bay (sumber gambar : travel.gaijinpot)

Berdasarkan data statistik per Juli 2019, orang Indonesia yang tinggal di Kanagawa berjumlah 3,551 orang. Sebanyak 1.303 di antaranya adalah pemagang.

Terletak di daerah Kanto dan kota Yokohama sebagai ibukotanya. Menurut Organisasi Perdagangan Asing Jepang (Jetro), prefektur Kanagawa adalah daerah yang pertama kali dibuka untuk pemenerimaan pelajar dan tenaga kerja asing. Prefektur ini menyediakan fasilitas-fasilitas yang ramah orang asing terutama di bidang bisnis, perumahan, pendidikan (termasuk sekolah, college dan universitas internasional), kesehatan dan rekreasi.

Beberapa perusahaan besar Jepang dan pabrik juga berada di daerah ini. Jika ada waktu senggang, kalian bisa rekreasi ke Yokohama Port, Hakone, dan Kamakura sambil menikmati pemandangan alam yang indah dan kaya akan budaya Jepang.

  • Shizuoka
Fujiyama (sumber gambar : voyagespirates)

Berdasarkan data statistik per Juli 2019, terdapat 3.366 orang Indonesia yang tinggal di prefektur Shizuoka. Kurang lebih 60% di antaranya adalah pemagang.

Shizuoka terletak di tengah pulau utama Jepang (wilayah Chūbu), berbatasan langsung dengan prefektur Kanagawa, Yamanashi, Nagano, dan Aichi. Shizuoka memiliki beberapa daya tarik, salah satunya Gunung Fuji, gunung tertinggi di Jepang yang keindahannya dikenal oleh dunia.

Kemudian, mengenai kehidupan sehari-hari, prefektur Shizuoka memiliki lebih dari 95 pabrik dan hasil pertanian yang melimpah. Pemerintah Shizuoka juga memberikan fasilitas-fasilitas umum untuk mendukung kualitas hidup penduduknya terutama di bidang olahraga.

Setiap tahun jumlah penduduk asing di Jepang semakin bertambah, pemerintah pun berusaha untuk membuat lingkungan tempat tinggal yang nyaman bagi orang asing. Tinggal di Jepang, bertemu dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia, bisa mengajari kita keragaman budaya dan kebutuhan akan toleransi untuk membuka pikiran kita.

Bagaimana Jepang menurut kalian? Apakah kalian tertarik untuk tinggal di Jepang?

sumber : e-stat.go, niindo, jpninfo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *