Legenda Danau Tazawa

ikuzoLifestyleLeave a Comment

Terletak di selatan Taman Nasional Towada-Hachimantai, Danau Tazawa (Tazawako) di Jepang adalah danau indah yang belum terlalu terjamah dan tetap terjaga suasana alam dan pedesaannya. Hamparan air biru terlihat di sepanjang jalan berkelok yang dibingkai pepohonan di kota Semboku, prefektur Akita, Jepang bagian utara. Setelah melewati hutan cemara, danau luas berlatar belakang pegunungan bak gambar pemandangan pada kartu pos akhirnya terlihat jelas. Danau Tazawa ini sering dikunjungi bersama dengan situs terdekat seperti Nyuto Onsen atau Gunung Akita-Komagatake, yang juga menawarkan pemandangan pedesaan yang khas dari daerah Tohoku.

(sumber gambar : zekkeijapan)

Danau Tazawa adalah daerah pedalaman yang terletak sekitar 50 km di sebelah timur kota Akita. Bentuk danau ini hampir bulat, dan memiliki diameter sekitar 6 km. Kedalaman maksimumnya adalah 423 meter, sehingga membuatnya menjadi danau terdalam di Jepang. Selain itu, danau ini terletak di ketinggian 249 meter, sehingga dasar danau ini benar-benar berada 174 meter di bawah permukaan laut!

Sebuah patung perempuan berwarna emas bernama Tatsuko berdiri tegak di sebelah barat danau Tazawa. Patung Tatsuko buatan Yasutake Funakoshi yang diselesaikan pada 12 Mei 1968 itu menjadi salah satu objek terkenal untuk berfoto di danau Tazawa. Patung Tatsuko menjadi simbol dari danau kaldera yang tidak pernah membeku saat musim dingin karena airnya dalam.

Awalnya, kejernihan danau ini sangat tinggi. Tapi air asam kuat yang mengalir dari mata air panas Tamagawa sejak 1940 untuk promosi pertanian dan pembangunan pembangkit listrik membuat air di Danau Tazawa berubah menjadi asam, sehingga kebanyakan ikan di danau punah. Sejak 1972, aksi untuk netralisasi telah dilakukan sayangnya airnya masih mengandung asam (sekitar pH 5).

Danau ini memiliki legenda. Dahulu kala seorang wanita muda yang sangat cantik bernama Tatsuko tinggal di sebuah tempat bernama Kannarizawa. Tatsuko ingin mempertahankan kecantikannya selamanya, oleh karena itu dia diam-diam berdoa kepada dewi Kannon (Kwan-im) setiap siang dan malam. Pada malam ketika keinginannya akan dipenuhi, Tatsuko diberitahu bahwa dia harus menyeberang ke gunung utara dan minum dari sumber mata air di sana. Dia melakukan persis seperti yang dikatakan sang dewi dan menemukan mata air ajaib. Kemudian dia minum sedikit air tetapi tiba-tiba merasakan rasa haus yang semakin kuat dan semakin kuat sehingga dia meminum air itu terlalu banyak. Tatsuko terus minum dengan seluruh energinya dan sebelum dia menyadari, dia telah berubah menjadi naga besar. Gunung itu runtuh dengan gemuruh besar dan danau yang dalam terbentuk, yang kemudian dinamakan danau Tazawa, dan Tatsuko dikatakan tinggal di sana sebagai seekor naga.

Legenda lainnya menceritakan tentang pemburu, Hachirotaro yang juga berubah menjadi seekor naga dan kalah dalam pertempuran melawan seorang pria bernama Nansonobo di danau Towada, yang kemudian menjadi pencipta laguna Hachirogata di semenanjung Oga. Hachirotaro ini mendengar tentang kecantikan Tatsuko dan pergi ke danau Tazawa untuk menemuinya. Keduanya menjadi kekasih, tetapi kemudian Nansonobo, yang juga mendengar tentang kecantikan wanita itu, datang ke danau itu juga dan memulai pertempuran baru dengan Hachirotaro, kali ini untuk Tatsuko. Pemenangnya adalah Hachirotaro dan setiap musim dingin dia melakukan perjalanan dari laguna Hachirogata ke danau Tazawa untuk bersama dengan wanitanya. Menurut kepercayaan setempat, alasan mengapa danau tidak membeku di musim dingin adalah berkat cinta mereka.

(sumber gambar : japanbyjapan)

Tazawako adalah tempat magis yang berkaitan dengan kecantikan dan romansa. Air danau ini memiliki energi yang kuat yang memurnikan jiwa dan hati seseorang. Sehingga secara alami, danau ini diberkati dengan romansa yang bahagia.

Warga setempat kerap mengunjungi danau untuk bersantai, danau ini biasa dikunjungi oleh orang-orang yang ingin melihat pemandangan memukau. Orang-orang biasanya menyusuri danau dengan berjalan kaki atau bersepeda. Ada pula yang berkunjung ke kuil Gozanoishi yang terletak di sebelah utara danau Tazawa.

(sumber gambar : tokyostreetview)

Bila ingin melihat Tatsuko lebih dekat, wisatawan dapat menuruni tangga dan menuruni batu-batu besar yang menghiasi pinggir danau. Pada air dangkal yang berada di sela batu-batuan pinggir danau, terdapat segerombolan ikan sepanjang jengkal tangan. Uniknya, ikan itu hanya terdapat di sebagian tempat di danau, tepatnya di sekitar area dimana patung Tatsuko berada.

(sumber gambar : mystays)

Memancing bukanlah kegiatan yang biasa dilakukan para pengunjung. Rupanya, ikan yang terdapat di danau Tazawa dianggap sebagai ikan suci sehingga keberadaannya tidak tersentuh oleh campur tangan manusia. Keindahan danau Tazawa juga ditopang oleh kebersihan yang patut diacungi jempol. Tidak ada satupun sampah terlihat di sekitar danau. Air danau pun jernih sehingga ikan-ikan yang berenang di sela bebatuan terlihat jelas. Kebersihan danau Tazawa merupakan salah satu daya tarik sebagai objek wisata terkenal Semboku.

Ada danau yang bagus jika hanya dilihat secara keseluruhan dari jauh, tapi Tazawako bagus dilihat dari jauh maupun dari dekat. Pegunungan yang menjadi latar belakang danau Tazawa membuat kalian benar-benar merasa seperti dikelilingi oleh alam. Dan danau ini juga memiliki pasir putih pada bagian lain dari danau yang dapat ditempuh beberapa menit dari area patung Tatsuko dengan berkendara. Di bagian yang berdekatan dengan patung Tatsuko, pinggir danau Tazawa memang dipenuhi oleh batu-batu besar. Namun, di sudut lain, danau ini tampak seperti laut dengan pasir putih dan air berombak.

Pada musim panas, biasanya pengunjung danau punya pilihan lain untuk beraktifitas, yaitu berenang dan menyewa kapal-kapal kecil berbentuk angsa untuk mengitari danau.

(sumber gambar : en.japantravel)

Tasuko juga diwujudkan dalam bentuk pernak-pernik suvenir yang dijajakan di toko sekitar danau Tazawa, mulai dari gambar yang serupa dengan patungnya, sampai versi kartun imut yang tertera di pembungkus makanan berisi mochi atau manju.

sumber : tohokuandtokyo (gambar), japanesestation, antaranews (info)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *