Mina-san, ada yang sampai sekarang masih galau dengan urusan jodoh dan takdir? Jangan bersedih dulu, ya! Karena jodoh itu tidak akan kemana, kok. Dan takdir pun sudah ada yang mengatur dan akan menjadi surprise untuk hidup kalian. Hampir setiap bangsa di dunia ini memiliki legenda dan kepercayaan tersendiri seputar jodoh dan takdir, tak terkecuali bangsa Jepang. Salah satu legenda yang paling populer adalah Unmei no Akai Ito, atau Akai Ito, atau Legenda Benang Merah Takdir.
Menurut legenda, dewa mengaitkan benang merah di setiap jari para kekasih sejati agar mereka suatu saat nanti dapat bertemu dan saling jatuh cinta. Konon, di jari kelingking setiap orang ada benang merah tak kasat mata yang akan terhubung dengan jodohnya. Cepat atau lambat, mereka berdua akan ditakdirkan untuk bertemu. Tidak peduli seberapa jauh jarak mereka, seberapa banyak problema di kehidupan mereka satu sama lain, atau dibedakan dalam ruang dan waktu, mereka akan dipertemukan oleh takdir. Benang tersebut bisa saja sangat panjang dan dua orang yang benang merahnya saling terhubung bisa saja di tempat yang sangat berjauhan, bahkan bisa saja terpisah ruang dan waktu. Benang tersebut pun bisa saja kusut yang menunda pertemuan kedua orang ini, namun takkan ada yang bisa memutuskan benang itu.
Singkatnya, kalian dan jodoh sejati kalian terhubung dengan benang merah tak terlihat di jari kelingkingnya. Dan yang paling romantis nih, kalau kalian sudah bertemu, benang merah ini akan semakin kuat satu sama lain. Itulah mengapa terkadang ada saja orang yang jatuh cinta pada pandangan pertama, atau ada saja pasangan kekasih yang sekalipun sering bertengkar namun tetap saja bersama, maupun ada juga orang yang bertemu di tempat dan situasi yang tak terduga namun bisa menjadi kekasih sampai akhir hayat. Bisa jadi itu karena mereka saling terhubung oleh benang merah takdir.
Unmei no Akai Ito merupakan kepercayaan Jepang yang sebetulnya berasal dari cerita rakyat tradisional Cina yang merupakan asal kepercayaan legenda Benang Merah Takdir. Alkisah ada seorang anak lelaki yang berjalan di malam hari. Dia melihat ada seorang lelaki tua yang bersender di sebuah pagar di bawah sinar rembulan sambil membuka-buka sebuah buku. Dia berdiri di dekat sebuah tas berukuran besar. Anak kecil itu lalu bertanya, “Apa yang sedang kau baca?”. Lelaki tua itu pun menjawab, “Ini adalah buku pernikahan. Aku hanya perlu menggunakan benang merah dalam tas ini untuk mengikat dua orang dan mereka akan berjodoh untuk menikah.”
Anak lelaki itu tak percaya sehingga lelaki tua itu lalu membawanya ke sebuah desa dan menunjuk seorang gadis muda yang ditakdirkan untuk menjadi istrinya. Karena dia masih kecil dan belum terpikir untuk menikah, anak lelaki itu pun marah dan mengambil batu, lalu melemparnya pada gadis itu dan berlari secepat yang dia bisa.
Bertahun-tahun kemudian, anak lelaki itu tumbuh menjadi seorang pria. Orang tuanya menjodohkan dia dengan seorang gadis yang baru ditemuinya saat hari pernikahan. Ketika dia membuka cadar sang pengantin wanita, dia bahagia karena istrinya itu merupakan wanita tercantik di desa tersebut. Namun dia memperhatikan ada hiasan aneh di dekat alis matanya, dan pria itu lalu bertanya pada istrinya tentang hiasan tersebut. Sang istri lalu menyingkirkan hiasan tersebut dan terlihat sebuah luka di alisnya. Dia lalu menjelaskan jika di waktu kecil seseorang pernah melempar batu padanya. Batu itu tepat mengenai wajahnya dan meninggalkan luka di atas mata yang tidak hilang bekasnya. Akhirnya pria tersebut teringat apa yang pernah dia lakukan bertahun-tahun silam dan mempercayai perkataan sang lelaki tua yang dulu dia temui.
Kisah Benang Merah Takdir ini cukup sering diangkat dalam berbagai produk budaya pop, mulai dari anime, manga, musik, game, hingga film. Manga Loveless, Nana, Kuroshitsuji, Detective Conan, Fruit Basket, hanyalah sebagian manga yang pernah menyebut tentang legenda tersebut. Anime Kekkaishi memiliki sebuah ending berjudul “Akai Ito” yang dapat diterjemahkan sebagai “Benang Merah”, dan “Akai Ito” juga sempat dijadikan judul drama seri dan film Jepang yang tayang tahun 2008. Masih banyak lagi contoh tentang kisah Benang Merah Takdir yang mungkin dapat kalian temukan sendiri dalam berbagai anime, manga, film, maupun musik.
Terlepas dari kebenaran Legenda Benang Merah Takdir, ada satu hal positif yang bisa diambil oleh mereka yang hingga kini masih belum bertemu dengan jodoh sejatinya. Ingatlah akan pepatah “kalau jodoh tak lari kemana” yang memiliki satu makna dengan Legenda Benang Merah Takdir, yaitu jodoh sejati akan selalu terhubung dengan kalian sekalipun saat ini belum terlihat tanda-tandanya. Atau, bisa jadi juga jodoh kalian tak hanya terpisah oleh jarak, namun juga oleh ruang dan waktu. Pokoknya semangat selalu, benahi diri sendiri dan memantaskan diri sebagai persiapan untuk bertemu jodoh kalian nanti, mina-san!
sumber : ellahoy (gambar), japanesestation, provoke-online (info)