Uniknya Polisi di Jepang

ikuzoLifestyleLeave a Comment

Jepang merupakan salah satu negara teraman di dunia. Penelitian menunjukkan sejumlah faktor yang membuktikan tingkat kriminalitas rendah di Jepang. Hal tersebut adalah karena budaya dan anti-kekerasan. Hal-hal yang menimbulkan kemarahan dan agresi adalah hal yang memalukan di tengah masyarakat Jepang. Menurut beberapa ahli, tradisi tersebut sudah ada setelah Perang Dunia II ketika Jepang bangkit kembali dari keterpurukan pasca bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.

Hingga saat ini Jepang memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Apabila dibandingkan dengan negara-negara lain, Jepang memiliki tingkat pengangguran dan penggunaan obat-obatan terendah, sehingga tingkat kriminalitas pun menjadi rendah bahkan jarang ditemukan kasus-kasus kriminal seperti di beberapa negara kebanyakan.

Polisi di Jepang kini tengah mencari cara lain agar membuat mereka tetap sibuk. Jumlah angka kriminalitas yang semakin turun, tidak sebanding dengan jumlah aparat polisi yang terus meningkat. Saat ini polisi Jepang malah lebih sibuk mengurusi persoalan kriminalitas pada tindak pidana yang tergolong ringan.

Apabila kamu pernah pergi ke Jepang, kamu akan melihat polisi Jepang sangat berbeda dengan di Indonesia. Polisi Jepang mungkin terkesan tidak efektif atau tidak terlalu mengancam untuk pelaku kejahatan, dengan menggunakan sepeda untuk patroli atau mobil patroli yang kecil. Meskipun terlihat tidak begitu efektif atau tidak begitu ‘seram’ untuk mengancam pelaku kejahatan, tetapi Departemen Kepolisian Jepang, khususnya Tokyo Metropolitan Police merupakan organisasi polisi yang besar yang dirancang untuk dapat menghadapi kejahatan terorganisir dan kelompok politik radikal.

Kekuatan polisi Jepang begitu luar biasa. Pelaku kejahatan akan ditahan selama 23 hari untuk diinterogasi tanpa tuduhan, tanpa jaminan yang ditawarkan dan tanpa perwakilan umum. Bahkan jika pelaku kejahatan merupakan orang asing, kedutaan besar pelaku di Jepang tidak bisa membebaskan begitu saja dari situasi tersebut. Para pelaku harus mengakui kesalahan mereka ketika diinterogasi.

Sama seperti di Indonesia, polisi Jepang selalu menyalakan lampu merah di atas mobil mereka ketika patroli. Tetapi, hal ini tidak bertujuan agar kendaraan lain untuk menepi, jika polisi ingin kalian untuk menepi, maka mereka akan menggunakan sirene. Mereka juga akan menggunakan megafon atau pengeras suara untuk memberikan peringatan kepada pengendara yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas, seperti “Mobil merah! Dilarang untuk menelepon ketika berkendara” dan lain sebagainya. Jadi, kalian harus selalu memperhatikan sekitar ketika mengemudi, apalagi ketika mobil polisi lewat di sekitar kalian, jangan lupa mengecilkan volume musik di mobil kalian jika tidak mau diberhentikan oleh polisi.

Mengapa polisi memberhentikan pengemudi?

Masalah yang paling banyak dijumpai adalah masalah kebut-kebutan. Pelanggaran batas kecepatan ini paling banyak dijumpai di Jepang. Polisi Jepang menempatkan beberapa kamera dan radar serta pendeteksi kecepatan kendaraan di jalanan Jepang. Kemudian polisi akan membuat semacam tes untuk mendeteksi apakah pengendara dalam kondisi mabuk atau tidak. Pelanggaran seperti berbicara di telepon ketika berkendara, gagal untuk menaati rambu juga dapat membuat kalian diberhentikan oleh polisi.

Polisi di Jepang juga dapat memberhentikan kendaraan jika polisi mencurigai kendaraan tersebut. Hal ini dapat terjadi jika seorang turis misalnya tiba-tiba memutar balik atau menepi ketika melihat mobil polisi dengan lampu menyala. Dengan kata lain, menepikan mobil secara tiba-tiba ketika ada mobil polisi dianggap mencurigakan. Orang asing yang ingin berkendara di Jepang harus selalu membawa paspor atau surat pendaftaran mobil asing setiap saat. Dan jangan lupa surat izin mengemudi internasional atau Jepang.

Meskipun terkesan penuh dengan peraturan yang ketat, kesan-kesan unik selalu terlihat dari kepolisian Jepang dalam menjalankan tugas menjaga keamanan negaranya.

Kepolisian Terbesar di Dunia

Jepang merupakan salah satu negara dengan tingkat kejahatan terendah di dunia. Namun, Tokyo memliki jumlah petugas kepolisian terbesar di dunia, yaitu 43.273 polisi dan 3.095 petugas bekerja paruh waktu. Antisipasi yang begitu kuat dari negara Jepang untuk keamanan setiap masyarakatnya. Pada perhitungan terakhir ada 289.800 polisi di Jepang. Sebagian besar pekerjaan ini dibagi untuk 47 prefektur Jepang (pasukan polisi prefektur). Ada juga berbagai organisasi polisi dengan tingkat nasional. Bahkan ada 13.500 petugas polisi perempuan yang bekerja di Jepang.

Kendaraan Polisi yang Bervariasi

Kepolisian di Jepang berusaha mencoba untuk mudah dilihat di komunitas masyarakat. Penggunaan sepeda untuk patroli sangat umum digunakan.

Penggunaan mobil kecil dengan kapasitas mesin 660 cc juga umum digunakan.

Untuk keadaan darurat dan untuk patroli di jalan tol, mereka menggunakan sedan limusin seperti Toyota Crown.

Selain itu kepolisian Jepang memiliki kendaraan anti huru hara. Kendaraan ini digunakan untuk menangani aksi-aksi demo, menjaga keamanan pada event-event dan festival yang dipadati oleh jutaan orang.

Departemen kepolisian yang besar juga memiliki helikopter untuk patroli di udara.

Kepolisian Terlucu di Dunia

Jepang itu tidak pernah terlepas dari kesan lucu dan unik. Warga Jepang menyukai hal-hal yang lucu. Di Jepang, karakter lucu diperlukan sebagai iklan untuk menjual segala sesuatu, dari permen hingga layanan perbankan. Hal ini juga berpengaruh terhadap kepolisian di Jepang. Setiap pasukan kepolisian di Jepang masing-masing prefektur memiliki karakter maskot yang unik dan lucu. Karakter polisi yang paling terkenal berasal dari Tokyo Metropolitan Police Departement, bernama Pipo-kun. Poster-poster kejahatan di Jepang juga dibuat dengan sangat lucu.

Atau bahkan sangat mengintimidasi.

Begitulah kesan unik polisi di Jepang. Polisi di Jepang bisa ditemui di manapun dan akan menangani masalah sekecil apapun, termasuk kehilangan sepeda. Polisi Jepang bisa tampak menakutkan. Namun, kebanyakan orang menganggap bahwa polisi Jepang mudah untuk didekati dan sangat membantu. Pos polisi kecil pun tersebar di manapun, jadi jangan khawatir kalau mina-san tersesat di Jepang. Kalian bisa pergi ke pos polisi terdekat untuk bertanya.

sumber : akurat (gambar), his-travel, liputan6, halojepang.blogspot (info)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *